Kamis, 17 November 2011

E-Bisnis

PERTANYAAN:

1. apakah e-bisnis itu? siapa yang terlibat dalam e-bisnis, dimana kegiatan e-bisnis dilakukan dan mengapa para perusahaan perlu mengaplikasikan e-bisnis?
2. jelaskan kelebihan dan kekurangan dari implementasi e-bisnis dalam perusahaan?
3. faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kegagalan e-bisnis?
4. jelaskan perbedaan bisnis secara tradisional dan bisnis berbasis elektronik??
5. jelaskan apa yang dimaksud dengan e-commerce, jenis-jenis e-commerce, manfaat dari e-commerce serta hambatan, tantangan e-commerce kedepan?
6. jelaskan apa yang dimaksud dengan pengembangan arsitektur aplikasi e-commerce?
7.sebut dan jelaskan secara singkat cakupan apa saja yang ada dalam arsitektur aplikasi e-commerce?
8. jelaskan manfaat dari arsitektur aplikasi e-commerce?

JAWABAN:

1.  a). E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall. 2002)
     b). E-business adalah mengenai penggunaan teknologi internet untuk melakukan transformasi proses bisnis yang dilakukan. Bentuk e-business yang paling mudah terlihat adalah pembelian barang secara online baik retail maupun grosir. (Samantha Shurety.1999. E-business with Net.Commerce. Prentice Hall)
YANG TERLIBAT DALAM E-BUSINESs ?
-> Semua pihak yang melakukan interaksi dalam sebuah sistem bisnis.
• Business
• Consumer
• Employ
• Goverment
DIMANA KEGIATAN E-BUSINESS DILAKUKAN ?:; Dimana saja sejauh terdapat fasilitas untuk akses.
Mengapa perusahaan perlu mengaplikasikan e-busines:
  • Mengurangi biaya penjualan dan pembelian
  • Mengurangi waktu ke pasar
  • Chanel penjualan global
  • Mengurangi hambatan masuk pasar
2. kelebihan dan kekurangan implementasi e-bisnis dalam perusahaan:
Kelebihan:
  • Mengurangi waktu dan biaya prosmosi dari produk/service yang dipasarkan karena tersedianya informasi secara menyeluruh di internet sepanjang waktu.
  • Memberikan kesempatan konsumen yang berada di belahan dunia manapun untuk dapat menggunakan sebuah produk/service yang dihasilkan dari belahan dunia yang berbeda dan melakukan transaksi dan meraih informasi dari pihak pertama sepanjang tahun.
  • Memberikan kesempatan konsumen untuk mendapatkan produk/service terbaik dari berbagai pilihan yang ada karena konsumen mendapat kesempatan untuk memilih berbagai jenis produk/service secara langsung.
  • Memberikan kesempatan bagi konsumen yang terpisah tempat tinggalnya dari produsen untuk berinteraksi, berdiskusi dan bertukar pengalaman. Sehingga akan sangat menguntungkan produsen untuk meningkatkan kualitas produk/servicenya sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen.
Kekurangan:
  • Dukungan pemerintah. Dukungan pemerintah yang masih belum jelas ditambah dengan belum adanya kebijakankebijakan yang mendukung perkembangan dari e-commerce ini dikeluarkan, belum jelasnya deregulasi dari system teknologi informasi khususnya internet yang merupakan salah satu tulang punggung dari perkembangan e-commerce, perbaikan sistem pabeanan dan deregulasi dalam ekspor impor barang.
  • Perkembangan infrastruktur yang lambat. Salah satu hambatan utama adalah masih kurangnya insfrastrukur yang ada dan belum merata kepelosok Indonesia. Dibutuhkan keseriusan pemerintah untuk secara bertahap membangun infrastrukur yang baik dan terprogram sehingga secara bertahap, rakyat Indonesia mulai dapat dikenalkan dengan internet sebagai salah satu hasil dari perkembangan teknologi informasi dengan biaya yang murah dan terjangkau.
  • Kurangnya sumber daya manusia. Kurangnya SDM Indonesia yang benar-benar menguasai sistem e-commerce ini secara menyeluruh, yang tidak saja menguasai secara teknis juga non-teknis seperti sistem perbankan, lalu lintas perdagangan hingga sistem hukum yang berlaku. Salah satu alasan yang cukup utama yaitu masih kurangnya ketersediaan informasi, mulai dari buku-buku referensi, jurnal, majalah/tabloid yang membahas tentang e-commerce juga sarana pendidikan, seminar, workshop hingga pusat-pusat pengembangan yang dibangun antara pemerintah, pusat-pusat pendidikan dan tenaga ahli di bidang e-commerce.
  • Dukungan dari institusi finansial seperti bank dan asuransi. Belum banyaknya bank yang telah membangun system ’electronic banking’ nya dengan baik, selain itu perbankan Indonesia juga masih sulit untuk melakukan transaksi dengan menggunakan mata uang lain, apalagi dalam jumlah nilai yang kecil serta belum adanya pihak ketiga sebagai penjamin transaksi secara online yang benar-benar berada di Indonesia.
3. faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan e-bisnis
  • tidak ada komitmen yang utuh dari manajemen.
  • penerapan e-busines tidak diikuti proses change manajement.
  • tidak profesionalnya vendor teknologi informasi yang menjadi mitra bisnis.
  • buruknya infrastruktur komunikasi
  • tidak selarasnya strategi Ti dengan strategi perusahaan.
  • adanya masalah keamanan dalam bertransaksi
  • kurangnya dukungan finansial
  • belum adanya peraturan yang mendukung dan melindungi pihak –pihak yang bertransaksi.
  • menggunakan target jangka pendek sebagai pijakan investasi e-business.
4. perbedaan bisnis tradisional dan bisnis elektronik:
Bisnis tradisional :
  • sulit promosi & akses pasar
  • face to face
  • paperwork
  • biaya tinggi dan birokrasi.
  • Prosedur manual
  • pasar kurang kompetitif
  • Butuh pegawai banyak.
Bisnis elektronik:
  • pasar mudah
  • penilaian independent
  • negosiasi dan penawaran standard
  • paperless
  • Alur informasi transparan
  • anywhere anytime
5. Electronic Commerce (E-Commerce) didefinisikan sebagai proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan komputer. Salah satu jaringan yang digunakan adalah internet.
Jenis-jenis e-commerce:
  • business to business (B2B)
  • business to sonsumer
  • consumer to consumer
  • government: G2G, G2B, G2C
  • Consumers to businesses (C2B)
  • Business to Employee
  • mobile commerce (m-commerce)
Manfaat e-commerce:
  • menambah pasar
  • mengurangi biaya produksi
  • mengurangi biaya inventory
  • mengurangi biaya komunikasi
  • hampir tidak terlihat perbedaan antara perusahaan besar dan kecil
  • memudahkan konsumen dalam memilih barang, 24 jam nonstop.
  • mempercepat dan mempermudah transaksi
  • memungkinkan barang dijual lebih murah.
Hambatan/ tantangan e-commerce:
  1. infrastruktur telekomunikasi yang masih terbatas dan mahal
  2. delivery chanel:: ()pengiriman barang masih ditakutkan hilang dijalan. ()ketepatan waktu dalam pengiriman barang. ()jangkauan pengiriman barang.
  3. kultur dan kepercayaan
  4. security
  5. munculnya jenis kejahatan baru:: ()penggunaan kartu kredit curian. ()penipuan melalui sms, kuis.
  6. ketidak jelasan hukum.
6. Pengembangan arsitektur aplikasi e-commerce; >> Arsitektur e-commerce merupakan framework konseptual dari infrasktruktur dan aplikasi e-commerce yang diwujudkan dalam sebuah perencanaan struktur dan integrasi dari berbagai sumber-sumber yang ada dalam sebuah organisasi.  Proses pengembangan terdiri dari, yaitu:
  • Visi dan tujuan bisnis situs
  • Peta aliran informasi dan data
  • Modul-modul aplikasi yang memproses dan mengelola data serta informasi tsb.
  • Software dan hardware yang menjalankan aplikasi-aplikasi tsb.
  • Panduan implementasi arsitektur tsb
7. cakupan dalam aplikasi e-commerce:
  1. Pendefenisian visi dan tujuan, pendefenisian visi dan tujuan dari organisasi merupakan langkah awal untuk mendapatkan gambaran umum dari organisasi tersebut.
  2. Pendefenisian arsitektur informasi, pendefinisian informasi yang dibutuhkan merupakan langkah selanjutnya untuk mengetahui situasi dan kondisi dalam rancangan pengembangan e-commerce.
  3. Pendefenisian arsitektur data, aktifitas pada bagian ini seperti pengklasifikasian data yang dibutuhkan, cara pengolahannya dan sasaran yang ingin diambil untuk pengembangan.
  4. Pendefenisian arsitektur aplikasi, pendefenisian ini dimaksudkan untuk menentukan jenis aplikasi dan batasan-batasan yang diinginkan baik dalam bidang keamanan, scalability dan realibility-nya.
  5. Pendefenisian arsitektur teknikal, pendefenisian dari arsitektur teknikal dimaksudkan untuk menentukan jenis-jenis hardware dan software secara keseluruhan.
  6. Pendefenisian arsitektur organisasi, dalam bagian ini ditentukan berbagai hal yang berhubungan dengan sumber daya, baik berupa manusia, keuangan, waktu yang dipergunakan.
  7. Pemilihan opsi pengembangan
8. manfaat dari arsitektur aplikasi e-commerce:
  • Membantu menciptakan keselarasan antara proyek TI dengan kebutuhan bisnis
  • Memudahkan identifikasi komponen-komponen yang dapat dipakai ulang (reuse) dalam proyek lain
  • Memudahkan perubahan/pengembangan lanjut: lebih cepat dengan gangguan minimal
  • Menaikan tingkat abstraksi rancangan sistem untuk mempermudah analisa/evaluasi 
  • Meningkatkan komunikasi antara anggota tim (dengan berbagai latar belakang dan peran masing-masing)
  • Mudah menemukan kesalahan secara dini, sebelum nantinya terlalu mahal untuk diperbaiki
  • Skala (kapasitas dan scope) dapat direncanakan dengan baik.

Rabu, 09 November 2011

Antivirus

Pengertian Antivirus dan Cara Kerjanya

Antivirus adalah sebuah jenis perangkat lunak yang digunakan untuk mendeteksi dan menghapus virus komputer dari sistem komputer. Disebut juga Virus Protection Software. Aplikasi ini dapat menentukan apakah sebuah sistem komputer telah terinfeksi dengan sebuah virus atau tidak. Umumnya, perangkat lunak ini berjalan di latar belakang (background) dan melakukan pemindaian terhadap semua berkas yang diakses (dibuka, dimodifikasi, atau ketika disimpan).

Sebagian besar antivirus bekerja dengan beberapa metode seperti di bawah ini:

a. Pendeteksian dengan menggunakan basis data virus signature (virus signature database): Cara kerja antivirus ini merupakan pendekatan yang banyak digunakan oleh antivirus tradisional, yang mencari tanda-tanda dari keberadaan dari virus dengan menggunakan sebagian kecil dari kode virus yang telah dianalisis oleh vendor antivirus, dan telah dikatalogisasi sesuai dengan jenisnya, ukurannya, daya hancurnya dan beberapa kategori lainnya.

Cara ini terbilang cepat dan dapat diandalkan untuk mendeteksi virus-virus yang telah dianalisis oleh vendor antivirus, tapi tidak dapat mendeteksi virus yang baru hingga basis data virus signature yang baru diinstalasikan ke dalam sistem. Basis data virus signature ini dapat diperoleh dari vendor antivirus dan umumnya dapat diperoleh secara gratis melalui download atau melalui berlangganan (subscription).

b. Pendeteksian dengan melihat cara bagaimana virus bekerja: Cara kerja antivirus seperti ini merupakan pendekatan yang baru yang dipinjam dari teknologi yang diterapkan dalam Intrusion Detection System (IDS). Cara ini sering disebut juga sebagai Behavior-blocking detection. Cara ini menggunakan policy (kebijakan) yang harus diterapkan untuk mendeteksi keberadaan sebuah virus.

Jika ada kelakuan perangkat lunak yang "tidak wajar" menurut policy yang diterapkan, seperti halnya perangkat lunak yang mencoba untuk mengakses address book untuk mengirimkan e-mail secara massal terhadap daftar e-mail yang berada di dalam address book tersebut (cara ini sering digunakan oleh virus untuk menularkan virus melalui e-mail), maka antivirus akan menghentikan proses yang dilakukan oleh perangkat lunak tersebut. Antivirus juga dapat mengisolasi kode-kode yang dicurigai sebagai virus hingga administrator menentukan apa yang akan dilakukan selanjutnya.

Keuntungan dari cara ini adalah antivirus dapat mendeteksi adanya virus-virus baru yang belum dikenali oleh basis data virus signature. Kekurangannya, jelas karena antivirus memantau cara kerja perangkat lunak secara keseluruhan (bukan memantau berkas), maka seringnya antivirus membuat alarm palsu atau "False Alarm" (jika konfigurasi antivirus terlalu "keras"), atau bahkan mengizinkan virus untuk berkembangbiak di dalam sistem (jika konfigurasi antivirus terlalu "lunak"), terjadi false positive.

Beberapa produsen menyebut teknik ini sebagai heuristic scanning. Teknologi Heuristic Scanning ini telah berkembang begitu jauh hingga sekarang. Beberapa antivirus mengecek sebuah file dengan definisi biasa. Jika lolos dari deteksi biasa, maka file tersebut dijalankan di sebuah lingkungan virtual. Semua perubahan yang dilakukan file bersifat seperti virus, maka pengguna akan diperingatkan.
Antivirus yang menggunakan behavior-blocking detection ini masih sedikit jumlahnya, tapi di masa yang akan datang, kemungkinan besar semua antivirus akan menggunakan cara ini. Beberapa antivirus juga menggunakan dua metode di atas secara sekaligus.

Antivirus terbaru sekarang tidak hanya mendeteksi virus. Program antivirus sekarang juga telah diprogram untuk mendeteksi spyware, rootkits, dan malware - malware lainnya. Tidak hanya itu, antivirus sekarang dilengkapi firewall, untuk melindungi komputer dari serangan hacker dan anti spam untuk mencegah masuknya email sampah bervirus ke inbox pengguna.
Antivirus berdasarkan jenis pengguna dapat dibagi menjadi 2, yaitu untuk Home User dan Network (Corporate User). Untuk home user, antivirus berjalan seperti biasa. Untuk versi jaringan, antivirus dapat melakukan scan di komputer - komputer client dan network drive. Selain itu, proses update komputer client dalam jaringan tidak harus langsung dari Internet. Komputer client dapat melakukan upate langsung dari server jaringan.